Televisi lokal sebagai media televisi yang berbeda dengan televisi nasional mempunyai keunggulan dalam tayangan yang disajikan. Tayangan televisi lokaldapat menyajikan konten acara yang menitik beratkan kepada potensi budaya lokal yang ada di setiap daerah sehingga bisa menumbuhkan kedekatan antara penonton dengan sebuah tayangan. Namun pada Kenyataannya hal itu tidak mampu membuat televisi lokal seperti PROTV dengan Tayangan Gitaran Sore Sore menjadi pilihan utama tontonan bagi masyarakat Semarang dan tentunya pemasukan iklan juga terkena dampaknya. Hal ini dikarenakan belum adanya pesan yang dapat menghubungkan antara masyarakat Semarang dan sekitarnya dengan Tayangan Gitaran Sore-Sore. Karya Bidang ini dilakukan untuk membangun sebuah komunikasi yang menghubungkan masyarakat Semarang dan sekitaranya dengan tayangan Gitaran Sore-Sore. Sehingga kenaikan behavior menonton acara Gitaran Sore-Sore dapat tercapai. Hal ini juga berpengaruh terhadap pemasukan iklan pada tayangan ini.Pesan yang dibangun dalam kegiatan ini adalah “Jelajah Dunia Semarang Lewat Obrolan”. Dengan memiliki pemahaman tentang kondisi psikografis dari masyarakat dan menuangkan dalam bentuk kegiatan, kemampuaan berkoordinasi dengan baik dengan pihak yang terkait, maupun hal lainnya yang dilaksanakan secara tepat, Tugas yang dibebankan kepada penulis dapat dikatakan berhasil. Berdasarkan hasil riset yang dilaksanakan setelah kegiatan berlangsung,goals frekuensi menonton (1 kali dalam seminggu) tayangan Gitaran Sore-Sore di jam tay ang yang baru mampu mencapai 64% dari yang semula 31%. Berarti kenaikan yang dicapai yaitu 33%, melebihi target yang ditentukan yaitu 20%.Dari divisi bisnis dan komunikasi target pengiklan juga dapat dicapai yaitu dilihat dari tercukupinya biaya produksi program tayangan dan kegiatan komunikasi yang dilakukan. Dari hal-hal tersebut maka dapat dikatakan Produksi Program Tayangan Gitaran Sore Sore berhasil .
展开▼